Jakarta, Aktual.com – Bentrokan terjadi antara aparat gabungan dan warga saat penertiban Komplek Setneg di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/12) pagi tadi.
Warga dengan jumlah sekitar 50 orang melawan aparat gabungan yang terdiri dari Satpol PP, polisi dan TNI.
Dalam keterangannya, Kasatpol PP Jakarta Pusat Yadi Rismayadi mengatakan penertiban dilakukan oleh Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) di Blok D 4 yang dihuni masyarakat. “Kami diminta bantuan personel,” kata dia, di Jakarta (14/12).
Kalah jumlah, warga akhirnya mengalah meski sempat terjadi bentrokan sebelumnya. Beberapa orang dilaporkan diamankan, dianggap sebagai provokator.
Diduga kuat, penertiban hari ini terkait dengan kesepakatan antara Setneg untuk menghibahkan lahan di Kemayoran ke Pemprov DKI untuk dibangun Wisma Atlet Asian Games 2018 nanti. Seperti yang disampaikan Wakil Gubernur DKI Djarot Saeful Hidayat pekan lalu.
“Sudah oke, jadi hibah murni. Kemarin susah disepakati, mungkin dalam bentuk BAST (Berita Acara Serah Terima). Diserahin pengelolaannya pada kita sehingga kita bisa bangun (wisma atlet),” kata Djarot, usai hadiri rapat koordinasi di Gedung Kemensesneg, Jakarta, Selasa (8/12).
Persoalan hibah lahan Setneg di Kemayoran ke Pemprov DKI sebelumnya sempat terkatung. Komisi II DPR RI sempat tidak setuju pemerintah pusat hibahkan lahan itu ke Pemprov DKI.
Artikel ini ditulis oleh: