Jakarta, Aktual.com —  Belum dilakukannya pergantian antar waktu (PAW) terhadap tiga serangkai menteri kabinet Jokowi-JK dari keanggotaannya sebagai dewan dari fraksi PDI Perjuangan, menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat.

Pakar Hukum Tata Negara (HTN), Margarito Kamis mengatakan bahwa spekulasi itu sah saja, jika belum di PAW-nya agar ketika di reshuffle dapat menjadi anggota dewan kembali.

“Kalau anda bicara permainan politik, jangan-jangan situasi ini dimaksudkan untuk itu. Bisa jadi (main aman),” ucap Margarito, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/9).

Ia pun menduga, bahwa tidak mungkin kondisi seperti ini tidak diciptakan. Agar, sambung dia, bila terjadi suatu hal ada jabatan cadangan lain, salah satunya anggota dewan.

“Bukan tidak mungkin situasi ini sengaja dan atau dibiarkan, kalau kelak terjadi apa-apa bisa dimanfaatin,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan alasan DPP PDIP yang masih mencari pengganti dinilai Margarito sangat tidak masuk akal.

“Pengusulan orang baru ini tidak ada kompromi dengan partai politik. Ini kan alasannya ‘kami (partai) masih mencari-cari’. Nggak bisa itu. Orang yang memperoleh suara terbanyak, nomor dua, di dapil yang sama dengann yang digantikan itu, otomatis. Jadi tidak bisa kompromi. Mau suka tidak suka, mau dia berkualitas atau tidak, karena dia dipilih (rakyat),” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka