Jakarta, Aktual.com – Konsep penanganan banjir Pemprov DKI lewat normalisasi Ciliwung menuai kritik dari pakar kelautan ITB Muslim Muin Ph.D. Menurut dia, konsep Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menggabungkan air kotor (limbah) dengan air bersih (air hujan) di satu saluran tidak bakal menyelesaikan masalah banjir.

“Bagaimana Jakarta mau beres kalau begitu konsepnya Ahok,” ujar dia kepada Aktual.com, Minggu (12/9).

Muslim berpendapat, pembuangan air kotor dari buangan rumah tangga atau limbah harusnya dipisah dengan air bersih yang berasal dari hujan. “Air hujan itu kan bersih jadi bisa digunakan, sedangkan air limbah harus diolah dulu jadi harus dipisah,” kata dia.

Air hujan, ujar dia, bisa ditampung di kolam retensi seperti waduk untuk kemudian bisa digunakan sebagai sumber air bersih. Sedangkan konsepnya Ahok, air limbah dan air bersih digabung lalu coba dibersihkan setelah sampai di laut.

“Dia (Ahok) pernah bilang kalau air yang ditampung di Teluk Jakarta lewat Giant Sea Wall itu buat jadi sumber air bersih untuk air minum. Itu bagaimana biaya pencuciannya bakal besar kan,” kata dia.

Seingat Muslim, Ahok juga kerap mencela konsep pembuatan waduk di hilir. Tapi sekarang nyatanya Ahok membangun juga waduk di hilir. “Ngga konsisten dia. Apalagi setelah Kemang banjir, dia mau bikin waduk di Kemang,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: