Jakarta, Aktual.co —Pakar kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Muslim Muin Ph.D berpendapat pembuatan reklamasi pulau dan proyek Giant Sea Wall (GSW) jelas bukan sebuah solusi untuk mengatasi banjir di Ibu Kota DKI Jakarta. Proyek itu malah diprediksinya bakal bikin masalah membuat masalah baru.

Selain memakan biaya besar hingga ratusan triliunan, kata dia, proyek diprediksi akan memperparah masalah lingkungan di Jakarta.

“Banjir bakal semakin parah, merusak lingkungan laut Teluk Jakarta, mempercepat pendangkalan sungai, mengancam sektor perikanan lokal, dan menyebabkan permasalahan sosial,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.co, Sabtu (25/4).

Kata Muslim, banjir bakal semakin parah lantaran kecepatan air sungai semakin berkurang akibat jauhnya muka air atau titik terendah untuk mengalirkan air.

Dijelaskan dia, di Jakarta ini ada tiga belas sungai yang semuanya bermuara di Teluk Jakarta. Sehingga debit airnya diperkirakan tidak sedikit.

Ketimbang bangun GSW, cara satu-satunya yang saat ini masuk akal untuk tangani banjir adalah dengan lakukan pengerukan sungai. “Untuk mengurangi pengendapan lumpur di dasar sungai (sedimentasi). Jika ini tidak rutin dilakukan yang terjadi adalah banjir,” ucap Muslim.

Sedangkan jika GSW dibangun, kata Muslim, maka diperlukan pompa air dengan kapasitas sedot besar agar debit air tetap aman. Tentunya, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit agar si pompa tetap terus beroperasi 24 jam.

“Saya sudah hitung-hitung biayanya sebesar 300 miliar rupiah setiap tahun untuk keadaan normal. Itu kalau debit air membesar tentu biayanya lebih besar lagi karena butuh listrik yang lebih besar lagi,” ujar dia.

Lalu saat ditanya soal reklamasi, Muslim menjawab, itu hanya untuk kepentingan bisnis properti dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan upaya penanganan banjir.

“Jadi wacana yang dibangun Ahok bahwa itu demi menyelematkan Jakarta ya sama sekali tidak benar. Coba hitung berapa keuntungan berkali-kali lipat yang didapat dengan membuat pulau-pulau reklamasi itu. Ngga ada itu buat cegah banjir,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: