Situasi dan kondisi masyarakat di akar rumput, lanjut dia, rawan menimbulkan gesekan horizontal jika kemudian dipolitisasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu, terutama politik.

“Ada saatnya untuk kampanye, tetapi jangan memanfaatkan pemudik yang kurang mampu yang ingin pulang kampung dengan biaya murah atau gratis. Mereka nantinya jadi korban permainan politik,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, mudik Lebaran sebagai ajang untuk bertemu keluarga besar dan saling memaafkan sehingga tidak pas jika kemudian dipolitisasi.

“Kalaupun mau dilaksanakan, sebaiknya bus-bus yang mengangkut pemudik itu jangan diberi tulisan-tulisan berbau politis, seperti ‘Mudik #2019 Ganti Presiden’, dan sebagainya,” kata Djoko.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid