Jember, Aktual.com – Pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Dr Wahyudi Widada memberikan tips kepada masyarakat yang mudik Lebaran ke kampung halamannya agar tetap sehat dan aman saat berkumpul keluarga pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Semakin dekat dengan Lebaran, kebiasaan masyarakat untuk kembali ke kampung halaman menjadi sebuah tradisi yang terjadi secara rutin tiap tahun,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/4).
Dalam menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, lanjut dia, perubahan gaya hidup secara sementara terjadi dalam perjalanan mudik, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan.
“Perjalanan yang panjang dan perubahan pola makan selama Lebaran itulah yang dapat berakibat buruk pada kesehatan, sehingga harus diantisipasi dan diwaspadai,” tuturnya.
Untuk itu, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Unmuh Jember memberikan beberapa tips kesehatan saat mudik yang bermanfaat untuk menjaga diri dari penyakit yang kemungkinan besar akan muncul saat mudik Lebaran.
“Yang pertama hindari kadar gula yang tinggi dan hindari konsumsi karbohidrat yang berulang-ulang agar gula darah tidak naik sehingga insulin tetap stabil,” katanya.
Ia menjelaskan pencegahan diabetes dengan pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis merupakan poin utama dalam menjaga kesehatan.
“Jumlah makanan dan minuman yang disantap saat Lebaran menjadi penentu kesehatan saat mudik karena penurunan daya tahan tubuh terjadi saat makan dan minum dengan jumlah yang terlalu banyak,” ujarnya.
Menurutnya yang terjadi sekarang adalah anak-anak sekolah dasar (SD) sudah ada yang terkena diabetes, padahal usia normal penyakit tersebut ada di rentang usia 40 sampai 50 tahun.
Konsumsi gula tinggi sering terjadi saat perjalanan mudik, masyarakat sering mengonsumsi minuman isotonik atau suplemen yang memiliki kandungan aspartam tinggi dan bahan kimia lainnya yang dapat memicu kerusakan organ tubuh seperti kerusakan ginjal, dinding pembuluh darah dan ragam penyakit dalam lainnya.
Ia mengatakan pembatasan makanan dan minuman manis yang merupakan kunci utama agar mudik terhindar dari penyakit diare. Faktanya, makanan dan minuman yang terlalu kompleks dapat merusak sistem pencernaan dan menyebabkan terjadinya penyakit pencernaan.
“Konsumsi kopi murni tanpa gula bisa jadi alternatif untuk perjalanan jarak jauh agar tidak mudah lelah, utamakan istirahat di rest area dan tetap optimalkan jam istirahat,” ujarnya.
Wahyudi mengutip arti surat di Al Quran An-Naba’ ayat 9 yakni “Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat”, sehingga ia menyarankan agar perjalanan mudik jangan dilakukan lebih dari pukul 22.00 WIB karena banyak penelitian yang menyebutkan efek samping begadang terhadap kesehatan.
“Hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan, jadikanlah puasa Ramadhan sebagai acuan sehat, jangan setelah puasa kembali dengan kebiasaan buruk,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan