Jakarta, Aktual.com – Proyek pembangunan kereta api ringan (light rail transit/LRT) relevan untuk mengelola tata ruang kota, kata Pakar Transportasi Universitas Gadjah Mada Danang Parikesit.
“Kalau proyek angkutan massal rel diarahkan untuk sekaligus mengelola tata ruang kota, proyek LRT, MRT, atau Trem mungkin akan relevan,” kata Danang, Kamis (19/7).
Selain itu, menurut dia, pembangunan angkutan massal berbasis rel, seperti MRT dan LRT secara finansial akan “terbayar” dengan hasil penataan tata ruang kota yang lebih baik, mengingat proyek tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Secara finansial akan terjustifikasi,” katanya.
Pernyataan tersebut menyusul keinginan Presiden Joko Widodo yang berencana membangun LRT di tiga kota, selain Jakarta dan Palembang, yaitu Medan, Surabaya, dan Bandung.
Di sisi lain, dia menjelaskan apabila tujuannya hanya untuk mengangkut orang, sistem bus (Bus Rapid Transit) jauh lebih murah dengan daya angkut yang sebanding dengan LRT/MRT atau Trem.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid