Jakarta, Aktual.co —Memasuki musim penghujan di wilayah ibukota Jakarta, Pemerintah Provinsi dipaksa untuk dapat mengentaskan soal banjir yang merupakan mimpi buruk bagi warga Jakarta.
Menurut Pakar Rescue Jakarta Ferly Syahadat bahwa pemerintah provinsi sudah melakukan beberapa langkah awal penanggulangan bencana banjir.  
“Dengan program-program yang sangat dibutuhkan masyarakat apa bila daerahnya tergenang banjir jika hujan turun,” katanya saat dihubungi aktual.co, Selasa (16/12)
Dia menjelaskan dalam sosialisasi pertama, Pemprov harus bersama-sama melakukan pembersihan lingkungan dengan melibatkan masyarakat guna membangun kesadaran masyarakat terkait bahaya bencana banjir. 
“Mengangkat sedimen atau sampah-sampah yang ada di gorong-gorong atau saluran air,” jelasnya.
Yang kedua dikatakan Ferly, sebelum bencana itu datang seharusnya pihak Pemprov sudah mulai menentukan titik-titik pengungsian yang layak, seperti tanah lapang,gedung serba guna dan rumah-rumah ibadah.
Selain itu ditambahkan Ferly ada baiknya BPBD Provinsi DKI Jakarta memberikan materi management rescue kepada masyarakat yang wilayahnya dinyatakan rawan banjir. Misalnya kaum Bapak ditugaskan untuk melakukan pendataan, mendistribusikan bantuan degan pendataan warga yang kira-kira butuh bantuan. Kemudian untuk Remaja diberikan keterampilan melakukan evakuasi.
“Mereka harus dibekali dengan beberapa ketrampilan, seperti melakukan evakuasi,tim bantuan penyaluran bantuan,memasang beberapa perlengkapan seperti tambang dan penerangan utuk dilalui para pengungsi,pelatihan berkomunikasi dengan menggunakan HT dan lain-lain,” paparnya
Namun kata Ferly untuk menunjang program tersebut semua kebutuhan dan fasilitas harus telah disediakan oleh pihak Pemprov DKI yang di simpan di kelurahan-kelurahan yang daerahnya dinyatakan rawan bencana.
“Setelah semua perangkat yang terdiri dr warga, hendaknya melakukan simulasi dgn melibatkan SKPD terkait utk kelancaran komunikasi dan kordinasi lintas SKPD yang berkaitan dgn penanggulangan bencana,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid