Tangkapan layar Pakar hukum tata negara Hamdan Zoelva (kanan) dalam acara bertajuk “Hari Lahir Pancasila, 1 Juni atau 18 Agustus?” yang disiarkan di kanal YouTube Salam Radio Channel, dipantau dari Jakarta, Selasa (31/5/2022). ANTARA/Putu Indah Savitri

Jakarta, aktual.com – Pakar hukum tata negara Hamdan Zoelva mengatakan bahwa ekonomi yang berdasarkan kerakyatan, kesejahteraan, dan sosial demokrasi lebih selaras dengan nilai-nilai Pancasila apabila dibandingkan dengan ekonomi liberal.

“Ekonomi yang semakin liberal itu tidak Pancasilais. Kalau kita melihat dari seluruh pidato founding fathers (pendiri negara), tidak ada yang menghendaki ekonomi liberal, tetapi ekonomi berdasarkan kerakyatan, kesejahteraan, dan sosial demokrasi,” kata Hamdan dalam acara bertajuk “Hari Lahir Pancasila, 1 Juni atau 18 Agustus?” yang disiarkan di kanal YouTube Salam Radio Channel, dipantau dari Jakarta, Selasa (31/5).

Ia mengambil contoh, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno mengarahkan Indonesia untuk mengimplementasikan ekonomi yang berdasarkan kepada gotong royong, serta ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

“Akan tetapi, kita jauh dari situ. Ekonomi kita semakin liberal,” kata Hamdan.

Oleh karena itu, pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Hamdan Zoelva menjadikan kondisi perekonomian Indonesia sebagai salah satu bahan renungan, khususnya kepada para pemangku kepentingan yang terkait.

Menurut dia, momen 1 Juni merupakan saat yang tepat bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan refleksi apakah saat ini bangsa sudah berada di jalur yang tepat dalam mengimplementasikan ideologi Pancasila. Tidak hanya terbatas pada situasi perekonomian Indonesia saat ini, tetapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara keseluruhan.

Untuk melakukan refleksi diri dengan tepat, tentunya masyarakat harus dapat memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam kelima butir sila Pancasila.

“Jadi, kesempatan 1 Juni adalah refleksi. Pertama, apakah sudah benar on the track (di jalur yang tepat) memahami dan menjalani nilai-nilai Pancasila? Jadi, penting 1 Juni itu sebagai renungan,” ucapnya.

Pancasila sebagai falsafah bangsa, tutur Hamdan melanjutkan, menuntun bangsa dan negara Indonesia untuk mewujudkan cita-cita yang abadi, yakni negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur, dituntun oleh nilai-nilai Pancasila.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain