Jakarta, aktual.com – Pakar Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri menyebutkan bahan bakar jenis Pertamax selain memiliki angka oktan yang lebih tinggi juga mengandung zat aditif yang lebih banyak dibandingkan Pertalite sehingga membuat injector dan katup buang menjadi lebih bersih.
“Pertamax membuat injector dan katup masuk lebih bersih. Selain itu, karena spesifikasi kendaraan sekarang juga disesuaikan dengan BBM oktan tinggi, maka Pertamax jauh lebih baik dibandingkan Pertalite. Dan jangan lupa, emisi Pertamax juga lebih bersih,” katanya di Jakarta, Jumat.
Peran zat aditif tersebut, lanjutnya, memang besar, sebab, selain mengandung deterjen sebagai pembersih, aditif juga mengandung dispersan untuk mencegah penggumpalan, antikorosi untuk mencegah karat dalam mesin, dan demulsifier yang mencegah terjadinya emulsi.
“Tanpa aditif, tentu kerak akan tersangkut di injector dan katup masuk. Dan dalam Pertamax, hal itu tidak terjadi,” katanya.
Terbebasnya injector dan katup buang dari kerak atau deposit, menurut Tri sangat penting, sebab jika kerak terjadi di injector maka BBM yang masuk akan sedikit. Dan jika kerak tersebut melebihi ambang batas spesifikasi BBM di seluruh dunia, yaitu sebesar 15 persen, maka daya kendaraan menjadi turun.
Begitu pula dengan katup masuk, seharusnya bersih dari kerak, sebab, keberadaan kerak dalam katup masuk akan menghalangi campuran antara BBM dan udara yang bisa mengakibatkan turunnya daya. Dalam hal ini, ambang batas yang diizinkan juga sangat kecil, yaitu 50mg per katup.
“Dalam hal ini, karena BBM oktan lebih tinggi seperti Pertamax memiliki zat aditif lebih banyak dibandingkan Pertalite, maka injector dan katup masuk menjadi lebih bersih. Dengan demikian pula, Pertamax sudah pasti lebih baik dibandingkan Pertalite,”katanya.
Tri menambahkan, Pertamax juga bisa menahan keberadaan kerak di ruang bakar sehingga tidak melebihi 40 persen dari kondisi tanpa aditif. Kemampuan menahan deposit melebihi ambang batas juga penting, sebab, jika melewati batas toleransi berpotensi jadikan mesin mengelitik. [Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin