Bangkok, Aktual.com – Pakar penerbangan mengatakan potongan diduga bangkai pesawat dan ditemukan di lepas pantai timur Thailand Selatan pada Sabtu (23/1), tidak mungkin pesawat MH370 maskapai penerbangan Malaysia Airlines, yang hilang hampir dua tahun lalu.
Penemuan potongan yang diduga bangkai pesawat itu, pertama kali ditemukan oleh penduduk desa, yang menemukan puing berukuran lebar sekitar dua meter dan panjang tiga meter
“Sepotong besar logam melengkung terdampar di provinsi Nakhon Si Thammarat, Tanyapat Patthikongpan. Penduduk desa melaporkan temuan itu ke pihak berwenang untuk diperiksa lebih lanjut,” kata kepala daerah Pak Phanang seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/1).
Temuan itu memicu dugaan di media Thailand bahwa puing itu mungkin milik pesawat MH370, yang hilang dengan 239 orang di dalamnya dalam penerbangan dari Kualalumpur ke Beijing pada Maret 2014.
Sepotong bagian pesawat terdampar di pulau Reunion di Prancis pada Juli 2015 tetapi tidak ada jejak lanjut ditemukan.
Ahli mengatakan ketika arus kuat yang menyapu Samudera Hindia, bisa memindahkan puing ribuan kilometer jauhnya, bangkai pesawat itu sangat tidak mungkin hanyut melintasi khatulistiwa ke belahan bumi utara.
“Tempat ditemukan puing itu di Thailand “menjadi tidak sesuai dengan lintasan, yang muncul ketika ‘flaperon’ (bagian sayap pesawat di dekat lambung) MH370 ini ditemukan di Reunion pada Juli lalu,” kata Asia Managing Editor di Flightglobal, sebuah publikasi industri, Greg Waldron.
“Tanda, teknik, dan perkakas jelas dalam puing ini sangat memberikan kesan bahwa itu terkait dirgantara,” kata Waldron, “Namun, ini perlu diperiksa dengan teliti untuk memperoleh kepastian.” Sumber lain dari puing dirgantara termasuk peluncuran roket ruang angkasa oleh India ke arah timur ke Teluk Bengal, katanya.
Tidak ada penjelasan resmi dari Thailand bahwa puing itu milik sebuah pesawat. Dan Patthikongpan menambahkan bahwa “nelayan mengatakan puing itu mungkin sudah berada di bawah laut tidak lebih dari setahun, dilihat dari remis yang menempel di atasnya.” Juru bicara Pusat Koordinasi Badan Bersama, otoritas yang berbasis di Canberra yang mengawasi pencarian internasional terhadap pesawat MH370, mengatakan kepada Reuters “menunggu hasil pemeriksaan resmi material”.
Kementerian perhubungan Malaysia menghubungi Thailand untuk memverifikasi puing itu, kata juru bicara kementerian.
Penyelidik percaya seseorang mungkin telah sengaja mengubah transponder MH370 sebelum mengalihkan ribuan mil tentunya. Sebagian besar penumpangnya warga Tiongkok.
Ketidakpastian seputar nasib pesawat itu telah menyiksa keluarga dari para penumpang. Beberapa mengatakan bahkan penemuan puing masih tidak akan memecahkan misteri itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara