Jakarta, Aktual.com — Pakistan menyatakan sebanyak mungkin kelompok Taliban harus dibujuk untuk bergabung dalam perundingan perdamaian mendatang dengan pemerintah Afghanistan, sementara putaran ketiga pembicaraan empat negara untuk menghidupkan kembali pembicaraan dengan kelompok pemberontak itu dimulai pada Sabtu (6/2) waktu setempat.

Perutusan dari Afghanistan, Pakistan, Tiongkok dan Amerika Serikat bersidang di ibukota Pakistan -Islamabad- pada akhir pekan ini, bahkan saat pemberontak itu melancarkan serangan langka musim dingin di seluruh Afghanistan.

Penasihat untuk urusan luar negeri Pakistan Sartaj Aziz menyatakan upaya bersama akan membantu membujuk Taliban bergabung dalam usaha itu dan menyebabkan pengurangan berarti dalam kekerasan.

“Kami percaya, upaya bersama kami pada tahap ini, termasuk melalui dukungan CBM (Upaya Membangun Kepercayaan), bertujuan membujuk jumlah terbanyak kelompok Taliban untuk bergabung dalam pembicaraan perdamaian itu,” kata Aziz dalam pernyataan pembukaan putaran ketiga pembicaraan tersebut, Sabtu (6/2).

“Dalam pandangan kami, peta jalan jelas, terumus dengan baik dan ditindaklanjuti untuk perdamaian pemerintah Afghanistan dengan kelompok Taliban adalah penting,” katanya.

Putaran pertama perundingan peta jalan itu diadakan di Islamabad pada bulan lalu, tempat perutusan meletakkan dasar untuk pembicaraan langsung Kabul dengan kelompok keras tersebut.

Putaran kedua diadakan di Kabul pada 18 Januari, yang mendesak Taliban masuk ke pembicaraan awal dengan pemerintah Afghanistan tanpa syarat.

Perwakilan Taliban absen dalam upaya itu dan pengulas mengingatkan bahwa pembicaraan hakiki masih jauh.

Taliban meningkatkan serangan terhadap sasaran milik pemerintah dan asing di Afghanistan pada musim dingin ini, ketika pertempuran biasa mereda, menggarisbawahi pemburukan keamanan.

Pengamat mengatakan kesengitan pemberontakan menandai kemampuan pegaris keras itu merebut lebih banyak wilayah dalam upaya mendapatkan imbangan lebih besar dalam pembicaraan tersebut.

Pakistan -pendukung bersejarah Taliban- menuanrumahi putaran pertama bersejarah pembicaraan langsung dengan Taliban pada Juli tahun lalu.

Tapi, perundingan terhenti ketika pemberontak itu secara terlambat memastikan kematian pemimpin lama Mullah Omar, yang memicu pertikaian di dalam kelompok tersebut.

Afghanistan menilai dukungan Pakistan penting untuk membawa Taliban ke meja perundingan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara