Islamabad, Aktual.com – Pakistan mengutuk aksi teror, dan upaya terpadu perlu dilakukan guna mencegahnya menyebar di mana saja dan ke mana saja, kata Juru Bicara Kantor Departemen Luar Negeri Pakistan, Mohmmad Faisal di akun Twitter.
Dalam peristiwa serangan bunuh diri pada Kamis (6/12), beberapa pelaku teror menyerang markas polisi di Chabahar, Provinsi Sistan-Balouchistan.
Mereka meledakkan satu kendaraan, yang berisi peledak, di gerbang markas polisi di kota tersebut, sehingga dua warga sipil Iran meninggal dan 40 orang lagi cedera.
Satu sumber yang mengetahui mengatakan kepada IRNA bahwa mereka yang gugur adalah Letnan Daryoush Ranjbar dan peserta wajib militer Nasser Darzadeh.
Sumber itu, yang tak mau disebutkan identitasnya, mengatakan pengemudi satu van yang berisi peledak berusaha masuk ke markas polisi di Chabahar, tapi polisi “dengan berani” melakukan tindakan tepat pada waktunya dan mencegah dia melakukan perbuatannya.
Pembom bunuh diri itu kemudian meledakkan dirinya sekitar pukul 09.55 waktu setempat, Kamis, dan menewaskan dua polisi serta penyerang bunuh diri tersebut, kata pejabat itu.
Ia menyatakan bahwa sayangnya, sejumlah warga sipil juga cedera dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, Kepala Pusat Gawat Darurat Medis di Fakultas Ilmu Kedokteran Iranshahr Mahmoud-Reza Naseh mengatakan kepada IRNA bahwa berdasarkan data statistik terkini, aksi teror pada Kamis pagi menewaskan dua orang dan melukai 40 warga sipil.
Naseh mengatakan 28 dari mereka yang cedera adalah pria, delapan perempuan dan empat anak kecil.
Ia mengatakan delapan orang yang cedera sekarang berada di ruang operasi dan dua di antara mereka berada dalam kondisi kritis.
Jejaring media sosial menyatakan kelompok teros, yang menamakan diri “Ansar Al-Forghan”, telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan teror tersebut.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan