Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan, selesainya Palapa Ring Pekat Barat dan Tengah dapat membantu operator telekomunikasi untuk membangun di daerah-daerah yang selama ini tidak terjangkau.
Sehingga, dapat mempercepat konektivitas broadband di seluruh Indonesia. Khususnya di daerah terdepan terluar dan terpencil.
“Dengan selesai pembangunan Palapa Ring kami operator yang tergabung dalam ATSI dapat dengan mudah dan cepat melakukan pembangunan di daerah yang selama ini belum terjangkau broadband,” kata Merza pada acara paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/2).
Ia mencontohkan, seperti operator Smartfren yang selama ini belum menjangkau daerah Natuna, lantaran mahalnya membangun infrastruktur backbone.
“Kini dengan adanya Palapa Ring, bulan Maret nanti Smartfren akan komersialisasi di sana. Dengan adanya Palapa Ring investasi operator untuk membangun backbone yang selama ini mahal dalam memakan waktu sangat lama, bisa kami dapatkan solusinya,”terang dia.
Dikatakan dia, saat ini setidaknya Smartfren sudah menggelar layanan broadband di lebih dari 200 kota kabupaten di Indonesia. Telkomsel sudah mencapai 514 kabupaten kota atau setara dengan 97% dari total populasi. Sementara XL telah melayani 400 Kota kabupaten dengan internet kecepatan tingginya.
Dengan adanya Palapa Ring, sambung Merza, semua kota yang dilewati bisa langsung menikmati broadband.
“Anggota ATSI tinggal koneksi ke last mile-nya saja sehingga akan lebih mudah dan murah. Sehingga, efesiensi terjadi akibat adanya Palapa Ring.”
Selain terjadinya efesiensi, sambung dia, adanya Palapa Ring juga bisa menjadi peluang untuk menggali potensi ekonomi yang selama ini belum dikembangkan di suatu daerah. Sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
“Kita selaku pelaku usaha telekomunikasi mendukung agar Palapa Ring dapat segera terselesaikan seluruhnya agar anggota ATSI dapat segera menghidupkan layanan telekomunikasi di daerah yang dilewati jaringan Palapa Ring,” ujarnya.
“Dan, kita sebagai anggota ATSI memiliki kewajiban untuk membangun ekonomi nasional dengan cara membangun jaringan telekomunikasi. Tujuannya agar saudara-saudara kita di daerah 3T juga mendapatkan hak yang sama layaknya penduduk yang bermukim di Pulau Jawa,”sebut dia.
Ia mengungkapkan, salah satu startup lokal dari penggembang aplikasi yang sudah dapat menikmati layanan broadband adalah Endang Ahmad. Startup yang membuat aplikasi TukangSayur.co ini mengatakan dengan adanya 4G LTE akan mempermudah akses para petani untuk menjual hasil panannya kepada penjual.
Dan petani juga bisa menggetahui harga dan waktu tanam sayuran yang baik secara realtime.
“Sehingga petani tidak over produksi, yang kerap terjadi saat ini adalah tak adanya data produksi sehingga terjadi over produksi yang mengakibatkan harga jatuh,”pungkas Ahmad.
Artikel ini ditulis oleh: