Aboul Gheit juga menggarisbawahi pentingnya upaya-upaya membangun proyek-proyek ekonomi besar yang tengah dilakukan banyak negara Arab karena itu membuka akses bagi mereka pada revolusi industri 4.0. Dampak perubahan iklim yang dapat mendorong berkurangnya sumber air hingga 20 persen pada 2030, menurutnya, perlu diantisipasi negara-negara Arab dalam KTT ke-29 Liga Arab ini.

Menurut dia, perhatian terhadap dampak perubahan iklim tersebut tenting karena sekitar 40 persen penduduk di kawasan Arab hidup di daerah-daerah yang mengalami kelangkaan air.

KTT ke-29 Liga Arab yang berlangsung di Dammam, salah satu kota pelabuhan dan industri minyak dan gas penting Arab Saudi, diliput oleh setidaknya 550 orang wartawan dari Arab Saudi dan mancanegara.

Liga Arab yang didirikan di Kairo pada 1945 oleh Mesir, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Suriah, Yordania, dan Yaman itu kini beranggotakan 22 negara. 15 negara anggota lainnya adalah Libya, Sudan, Maroko, Tunisia, Kuwait, Al Jazair, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Oman, Mauritania, Somalia, Palestina, Djibaouti, dan Komoro.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby