Banda Aceh, Aktual.com – Museum Tsunami Aceh menggelar pameran temporer dan kunjungan museum di malam hari sebagai refleksi 13 tahun gempa dan tsunami yang melanda provinsi tersebut.
“Kami menggelar pameran temporer dan membuka kunjungan museum di malam hari sebagai bentuk refleksi, renungan, dan pembelajaran dari musibah maha dahsyat yang pernah menimpa Aceh 13 tahun silam,” kata Koordinator Museum Tsunami Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat (15/12).
Gempa disusul tsunami di Provinsi Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Bencana dahsyat di Minggu pagi tersebut menelan korban lebih dari 240 ribu jiwa. Bencana tersebut menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Almuniza mengatakan pameran bertemakan “The Light of Life” dilaksanakan di Lantai Dua Museum Tsunami Aceh. Pameran dijadwalkan berlangsung 23 hingga 26 Desember 2017.
Pameran direncanakan dibuka secara simbolis oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh dalam kegiatan Museum Trip At Night, Sabtu (23/12) malam.
Almuniza mengatakan, dalam pameran tersebut akan ditampilkan beragam koleksi baru yang berkenaan dengan pemberi dan penerima bantuan saat dan setelah tsunami.
“Kami juga akan menampilkan penuturan dan dokumenter saksi hidup yang langsung mengalami kedahsyatan gempa dan tsunami saat itu,” kata Almuniza Kamal menjelaskan.
Materi lain dalam pameran tersebut, lanjut dia, menampilkan peran pemerintah dan negara donor ketika menyalurkan bantuan prasarana dan sarana untuk korban tsunami serta membantu proses perdamaian di Provinsi Aceh.
“Kami berharap pameran temporer tersebut dapat menjadi media pembelajaran kesiapsiagaan bencana. Termasuk pembelajaran mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh sebuah bencana,” kata Almuniza.
Peringatan 13 tahun tsunami di Museum Tsunami Aceh tersebut juga dirangkai dengan berbagai penampilan seni dan budaya, pameran foto, kreativitas dan perlombaan anak-anak, donor darah, dan lainnya.
Rangkaian kegiatan ini diramaikan oleh beberapa komunitas Aceh. Acara puncak peringatan 13 tahun tsunami dilaksanakan pada 25 Desember 2017. Puncak peringatan dirangkai tonton bareng film bertema refleksi gempa dan tsunami.
Almuniza menambahkan, pada saat kegiatan tersebut berlangsung, Museum Tsunami Aceh membuka kunjungan di malam hari, Jadwal kunjungan malam berlangsung mulai pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB.
“Selama kegiatan peringatan 13 tahun tsunami ini, kami ingin membuat sedikit perbedaan dengan membuka kunjungan museum khusus pada malam hari. Dan ini hanya berlangsung hingga 26 Desember 2017,” kata Almuniza Kamal.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: