Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai (kanan), bersama Politisi PAN Viva Yoga Mauladi (dua kanan), moderator Ichan Laulembah (tengah), Pengamat Politik Salim Said (dua kiri) dan Praktisi Hukum Umar Husin (kiri) berbicara saat Seri Diskusi Politik yang digelar oleh Jaringan Masyarakat Anti Korupsi di Jakarta, Senin (24/4). Diskusi mengambil tema 'Partai Politik & Budaya Korupsi.' AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Rencana pemberian bantuan anggaran dari negara untuk partai politik, dinilai bakal memberikan dampak positif. Dengan bantuan ‘dana segar’ itu parpol diyakini tak akan bergantung pada satu pemilik modal.

“Kalau kemudian dibiayai negara, maka akan memastikan parpol itu mandiri, tidak disandera oleh orang atau kelompok yang punya keuangan yang bisa mempengaruhi kebijakan partai,” kata politikus PAN, Viva Yoga, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (24/4).

Anggota Komisi IV DPR RI tak menampik bahwa hampir semua parpol bergantung pada pemilik modal. Sebabnya, lantaran memang perputaran roda organisasi parpol membutuhkan dana yang besar.

“Jangan sampai di sandera oleh kekuatan kapital dan gaib yang bisa mempengaruhi kebijakan. Karena parpol itu beriuang untuk angota, rakyat dan visi-misi untuk rakyat jangan sampai ditunggangi,” tutur Yoga.

Untuk diketahui, pendanaan negara untuk parpol memang sudah berjalan. Aturannya ada pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 yang berisi tentang besaran jumlah dana subsidi negara kepada parpol.

Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi bersama beberapa ahli, baik dari aspek hukum dan keuangan, sudah membuat suatu kajian tentang rencana penambahan anggaran dari negara untuk parpol.

Dalam kajian itu, satu hal yang jadi sorotan yakni terkait pertanggungjawaban parpol atas anggaran tersebut, yang nantinya harus dilaporkan secara rinci ke pemerintah.

M. Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan