Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengecam keras aksi ruwatan di depan rumah mantan Ketua MPR RI Amien Rais, di Sawit Sari Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Kamis (16/10), yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat.
“Kalau demonstrasi seharusnya dilakukan pada tempatnya. Kemarin ada ratusan orang demo di depan rumah PAN, itu biasa saja. PAN tidak protes, bahkan aspirasi mereka didengar dan dibicarakan serius,” kata Saleh Partaonan, di Jakarta, Minggu (19/10).
Aksi ruwatan itu tak pantas ditujukan kepada Amin Rais sebagai tokoh Muhammadiyah. Aksi itu dinilainya bertentangan dengan ajaran Muhammadiyah.
Dia pun meminta agar para pelaku secara jantan meminta maaf kepada Amien Rais. Hal ini diperlukan demi menjaga ketentraman suasana kebatinan semua pihak.
Saleh juga menilai penyebutan sengkuni dalam aksi itu jelas-jelas bentuk provokasi. Dia pun mengecam aksi tersebut.
“Ruwatan yang dilakukan di depan rumah tokoh dan pendiri PAN Bapak Amien Rais dinilai sangat provokatif dan melewati batas. Apalagi sampai ada penyebutan Sengkuni yang sangat buruk dalam tradisi dan budaya Jawa,” kata Saleh.
Selain itu, Saleh menilai kegiatan tersebut jelas mengandung muatan politik yang sangat besar, terlebih untuk mendegradasi ketokohan dan kepeloporan Amien Rais yang merupakan salah satu tokoh reformasi.
Menurut Saleh, setiap orang diperbolehkan menyampaikan kritik dan ketidaksetujuan. Namun, kritik dan ketidaksetujuan itu seharusnya disampaikan secara santun dan bertanggung jawab.
“Tujuan kritik adalah untuk membangun, bukan untuk mengerdilkan apalagi menghina,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: