Jakarta, Aktual.com — Masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai pendukung pemerintah menggulirkan kembali wacana reshuffel Kabinet Kerja jilid II. Seperti dikatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais.”Rasa-rasanya akan ada reshufle tambahan, PAN akan dapat kursi, rasanya akan ke sana. Kalau nggak ke sana kok aneh,” ujar Amien, dalam jumpa pers yang digelar di rumah Joglo miliknya di kawasan Condong Catur, Sleman, Kamis (3/8).

Dukungan politik dari PAN tentu akan merubah komposisi kekuatan di parlemen. Selama ini Koalisi Merah Putih (KMP) mendominasi kebijakan di parlemen mengalahkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung pemerintah.

Informasi yang dihimpun Aktual.com menyebutkan masuknya PAN juga membuat Menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja mulai gusar. Pasalnya pasti akan ada Menteri yang terpental untuk memberikan ruang pada PAN masuk dalam kabinet.

Dipastikan PAN akan mendapatkan jatah 2-3 menteri teknis. Jika pada reshuffel tahap pertama lalu Partai Nasdem kehilangan kursi Menkopolhukam yang diduduki Tedjo Edy kali ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terancam kehilangan satu pos Menteri.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar kali ini yang masuk dalam radar perombakan kabinet.”PKB dinilai kurang loyal,” ujar sumber Aktual.com dilingkaran istana.

Sementara itu kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo juga menjadi sorotan, khususnya terkait dengan perintah Menkopolhukam agar penegakan hukum tidak dibuat gaduh. Seperti diketahui Kejaksaan Agung disorot oleh media saat melakukan penggeledahan kantor PT Vicrotia Securities Indonesia (VSI).

Penggeledahan ini dinilai tidak tepat karena bkondisi investasi di Indonesia yang sedang lesu. Nama lain yang juga masuk dalam daftar pemantauan adalah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Menteri yang dekat dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini bermasalah dengan kesehatan.

Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah menyerahkan sepenuhnya perombakan kabinet kepada Presiden.”Kalau dipandang perlu dan presiden merasa suatu kebutuhan, agar kabinet yang dipimpinnnya segera running menjalankan tugas-tugasnya, itu hak presiden, kita serahkan sepenuhnya kepada presiden. Termasuk jika ingin mempertimbangkan PAN masuk dalam kabinet, itu hak preogratif presiden,” ucap dia.

PAN sendiri mengaku telah menyiapkan kader terbaik untuk masuk dalam Kabinet Kerja.”Kalau PAN kan selalu ada kader terbaiknya dari pemerintahan Gusdur, Megawati, SBY, jadi kalau dari kebutuhan stok kader tidak ada masalah,” ujar Sekretaris F-PAN Yandri Susanto saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (2/9).

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang