“Ada beberapa masalah yang masyarakat hadapi. Lapangan kerja susah, daya beli menurun, dan harga bahan pokok tinggi,” ungkapnya.

Hanafi menilai, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo kehidupan ekonomi masyarakat tak kunjung membaik. Sehingga munculnya gelombang populisme Islam menjadi saluran yang membuncah.
Dengan demikian, lanjut dia, ketika masyarakat kesulitan mencari lapangan kerja  disertai daya beli yang menurun, dan harga bahan pokok melambung tinggi, maka gelombang populisme Islam akan terus muncul.
“Jadi 2017 ini, bicara politik kita harus melihat masalah dasarnya apa. Bukan karena ada masalah agama tapi masalah dasarnya adalah ekonomi,” pungkas anak sulung Amien Rais ini.

Teuku Wildan A

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan