Jakarta, Aktual.com – Partai Amanat Nasional (PAN) meyakini jika ada satu partai politik yang akan meninggalkan Joko Widodo jelang pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang dibuka KPU 4 Agustus nanti.
Ketua DPP PAN, Yandri Susanto menyebut Partai Golkar yang akan meninggalkan Jokowi. Ia pun membuka peluang koalisi antara PAN dengan Golkar untuk Pilpres mendatang.
Yandri menyebut PAN dan Golkar punya peluang membentuk koalisi. Ini lantaran jumlah kursi PAN dan Golkar cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sesuai dengan ambang batas capres atau presidential threshold berdasarkan amanat UU Pemilu.
“(Ada) kemungkinan Golkar menarik diri dari Pak Jokowi ya. PAN-Golkar kan juga cukup (untuk berkoalisi),” kata Yandri dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (10/7).
Saat ditanya lebih lanjut, ia mengatakan komunikasi antara PAN dan Golkar masih tetap terjalin terkait hal itu.
“Ya namanya komunikasi ya kita jalin semuanya,” tuturnya.
Dalam diskusi tersebut, Yandri menyinggung suara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sangat berpengaruh bagi posisi cawapres Jokowi. Ia kemudian mempertanyakan apakah selera Megawati untuk posisi cawapres Jokowi akan selaras dengan keinginan partai koalisi lainnya.
“Tapi saya lihat faktor Bu Mega sangat dilihat oleh Pak Jokowi siapa yang menjadi pendamping Jokowi. Nah, untuk berikutnya, apakah faktor Bu Mega ini selaras dengan selera partai lain, Golkar, PKB, PPP, Hanura, dan NasDem,” sebutnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan