Jakarta, Aktual.com — Para ilmuwan bergerak selangkah lebih maju dalam menciptakan energi Matahari buatan di Bumi setelah melalui terobosan ilmiah

Para peneliti dari Max Planck Institute untuk kajian Fisika Plasma (IPP) menggunakan reaktor fusi nuklir eksperimental ‘Wendelstein 7-X fusion’, sebuah perangkat bintang untuk menciptakan plasma hidrogen.

Ilmuwan mampu menghasilkan panas reaktor hingga 80 juta derajat celsius –  tujuh kali lebih panas dari inti Matahari kita sebenarnya.

Dr Hans-Stephan Bosch (IPP) mengatakan, “Dengan suhu 80 juta derajat dan ini kesempatan langka kami dalam seumur hidup dalam seperempat detik, di mana perangkat plasma hidrogen pertama kali mampu kami ciptakan sesuai dengan harapan kami.”

Di bawah sinar Matahari, atom hidrogen dikompresi di bawah tekanan besar dan panas, yang menciptakan energi dalam proses yang dikenal sebagai “fusi nuklir”.

Dengan plasma ‘super heating’ di dalam reaktor medan magnet –  dengan tidak tersentuh sisinya – tim peneliti dapat menciptakan bentuk Matahari buatan.

Tujuan akhir sebenarnya yakni, untuk membuat pembangkit listrik fusi nuklir yang akan menghasilkan energi ramah lingkungan dengan cara yang sama dalam menciptakan Matahari.

“Tujuan dari penelitian fusi adalah untuk mengembangkan pembangkit listrik yang menguntungkan dengan iklim dan lingkungan yang berasal energi dari fusi inti atom seperti Matahari dan bintang-bintang lakukan.”

“Sebagai fusi api hanya membutuhkan suhu lebih dari 100 meter derajat (Fahrenheit), sebagai bahan bakar – hidrogen berplasma tipis – tidak tersentuh dengan dinding pembuluh yang dingin.”

“Terbatas oleh medan magnet, mengapung secara bebas dari dalam kontak interior ruang vakum.”

Percobaan dari ahli fusi nuklir tersebut selangkah lebih maju untuk menggantikan bahan bakar fosil yang terbatas dalam menghasilkan energi nuklir, di mana menerapkan gas bersuhu sangat tinggi. (Washington Post, Express.Co.Uk, Miror.Co.Uk).

Artikel ini ditulis oleh: