Lebak, Aktual.com – Prinsip yang dianut masyarakat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten untuk melarang menebang pohon, berbuah manis.
Dengan adanya larangan itu, kawasan Baduy kini menjadi sentra penghasil durian terbesar di Provinsi Banten. Hasil panen durian Baduy bahkan sudah menembus pasar Jabodetabek.
Permintaan pun terus meningkat selama musim panen petani durian Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak dalam dua pekan terakhir. Sedangkan panen diperkirakan berlangsung sampai Februari 2016.
“Kami sudah sepekan ini memasok durian ke wilayah Jabotabek. Kami setiap memasok durian ke wilayah Jakarta sebanyak dua truk diesel dengan nilai investasi Rp70-80 juta,” kata Ujang (45), penampung durian Baduy, di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu (5/12).
Kegembiraan serupa juga dirasakan Samani (55), seorang petani durian Baduy. Dia mengaku sebagian besar durian dijual ke pengumpul di Rangkasbitung maupun pengecer di wilayah kawasan Baduy.
Diperkirakan panen durian 2015 cukup bagus karena berlangsung musim kemarau itu. “Kami panen durian tahun ini melimpah dan bisa menjual sebanyak 50 pohon dengan diborongkan ke penampung Rp100 juta,” katanya.
Diketahui, saat ini di daerah lain di Kabupaten Lebak tanaman durian nyaris langka. Akibat penebangan besar-besaran oleh masyarakat. Pohon durian ditebang untuk dijadikan material bangunan rumah maupun produksi rumah tangga.
Artikel ini ditulis oleh: