Jayapura, Aktual.com – Alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI yang ada di Indonesia atau di Papua, pada umumnya masih jauh dari kata ideal, apa lagi dibandingan dengan negara tetangga di Asia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian ketika didampingi Danlanud Jayapura Kolonel PNB Purwoku Aji Wibowo dan Wadan Lantamal X Jayapura Kolonel Laut Indarto Budiarto saat dialog interaktif di RRI Nusantara V Jayapura, Senin pagi (5/10), menyambut HUT ke-70 TNI.
“Alutsista dan kesejahteraan memang terkait, secara umum alutsista yang ada, katakanlah belum ideal jika dibandingan dengan negara-negara di Asia. Tapi jati diri TNI itu bertumpu pada jati diri prajuritnya, karena TNI itu adalah prajurit rakyat dan negara,” kata Mayjen Hinsa Siburian menanggapi pertanyaan seorang warga.
Mengenai, kesejahteraan prajurit TNI yang bertugas di pedalaman atau pun terluar, kata mantan Kasdam Cenderawasih itu, pemerintah secara terus menerus selalu memperhatikan dengan memberikan intensif sesuai dengan tingkatan yang ada.
“Sedangkan untuk penyanderaan dua WNI hingga ke PNG, hal ini sudah sangat terang-terangan dijelaskan diberbagai media, karena dengan kerjasama PNG, sandera itu akhirnya bisa dibebaskan, jadi soal isu yang menyudutkan TNI tidak benar,” katanya.
Sementara permintaan warga agar ada pembukaan Pos TNI di sekitar Ifar Gunung, Sentani, Kabupaten Jayapura dan peran TNI serta Polri untuk mendorong dan menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) ditiap kompleks perumahan, Hinsa Suburian sampaikan jika persoalan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak.
“Itu suatu usulan yang baik. Saya sejak jadi Pangdam Cenderawasih juga langsung keluarkan perintah kepada prajurit saya untuk internal, diantaranya jangan coba-coba konsumsi minuman keras dan narkoba yang bisa merusak diri dan keluarga, karena 80 persen tindak kriminal disebabkan dari kedua hal itu,” katanya.
“Kalau soal Siskamling akan saya koordinasikan dengan kepolisian untuk usulan tersebut. Soal, adanya tali di badang jalan ke arah Keerom akan saya cek lagi dilapangan, baiknya seperti apa, karena itu untuk menahan kendaraan yang lewat agar tidak ngebut,” katanya.
Soal banyak warga PNG yang berada di Kampung Moso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Hinsa Siburian menyampaikan jika hal itu perlu berkoodinasi dengan pihak terkait diantaranya dengan Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri serta pemerintah daerah setempat.
“Kita akan ihat nanti dulu bagaimana, ada dinamika berkembang cepat, ada pasar disana. Hari Kamis kemarin saya berkunjung disana, itu warga PNG banyak sekali, hubungan kekerabatan itu ada, saya akan koordinasi dengan pihak terkait guna bicarakan hal itu,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: