Jakarta, Aktual.com – Panglima Kodam Jayakarta Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan peristiwa kekerasan berbau SARA yang terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, harus diantisipasi agar tidak terjadi hal serupa di daerah lain, termasuk Jakarta.
Dia mengibaratkan insiden yang terjadi pada perayaan hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah tersebut adalah sumbu petasan yang dinyalakan dan siap untuk meledak.
“Bila sumbu itu tidak dipadamkan, pada akhirnya akan meledak dimana-mana,” ujar Agus selepas pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian dan tokoh agama di Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (21/7).
Tugas kepolisian dan TNI saat ini, kata Agus, bertanggungjawab penuh memadamkan sumbu tersebut agar tidak sampai meledak di Ibu Kota. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyulut kericuhan.
“Ini menjadi sesuatu hal yang tidak boleh terjadi, kita utamakan kepentingan nasional jangan terpancing,” tegasnya.
Menurut dia, dari kerusuhan di Tolikara, ada pihak tidak bertanggungjawab yang menginginkan kekacauan terjadi secara meluas dan mencipatakan keresahan di mana-mana serta pada akhirnya merugikan seluruh masyarakat.
“Itulah yang mereka inginkan, Indonesia terjatuh, ekonomi terpuruk, dan kerusuhan dimana-mana,” katanya.
Karena itu guna mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya bersama-sama dengan Polda Metro Jaya dan tokoh masyarakat menyikapi persoalan tersebut dengan pendekatan mengedepankan prinsip kekeluargaan.
“Kami bangun toleransi sesama umat beragama, apapun agama bersatu jaga keutuhan NKRI,” katanya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, keagamaan, pemuda dan jajaran musyawarah pimpinan DKI Jakarta seperti unsur Polda, Kodam Jaya, dan Pemprov DKI.
Artikel ini ditulis oleh: