Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno memangkas pagu imbal hasil saham (deviden) 2016 BUMN menjadi Rp31 triliun, atau turun 16 persen dari tahun ini yang sebesar Rp37 triliun. Kendati demikian, Rini mengatakan tahun depan pajak perusahaan BUMN akan naik dengan deviden menjadi Rp234 triliun.
“Dividen kita perkecil karena 2015-2016 kami tekankan perkuat permodalan BUMN untuk dukung program pemerintah sehubungan dengan infrastruktur, pangan, pembiayaan industri kecil,” ujar Menteri Rini di Badan Anggaran DPR RI Jakarta, Senin (7/9).
Lebih lanjut dikatakan dia, dengan tambahan modal ke BUMN sebesar Rp1 triliun dapat dimanfaatkan untuk pendanaan hingga Rp3-4 triliun.
“Besarnya uang yang dikeluarkan kepada BUMN yang tidak kami ambil, itu bukan belanja tapi investasi yang suatu saat bapak ibu semua nikmati lebih tinggi lagi,” jelas dia.
Seperti diketahui, Belanja Kementerian BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 naik 133 persen dari tahun ini, atau dari Rp148 miliar menjadi Rp345 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan kenaikan yang signifikan tersebut karena pada tahun depan Kementerian BUMN ditujukan sebagai agen pembangunan dan pendukung program pemerintah, yaitu infrastruktur dan swasembada pangan.
“Pada 2016 program pembinaan BUMN naik 51,9 persen, lebih besar dari program dukungan manajemen yang mencapai 48,7 persen,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka