Pesawat Malindo Air (Skytrax)

Malindo Airlines mendadak menjadi trending topic atau tren pembicaraan di Twitter, Minggu (1/11) pagi. Namun sayangnya, tren pembicaraan tersebut bukanlah kabar baik. Tren pembicaraan tersebut justru terkait dengan upaya penghematan dengan pengurangan karyawan.

Dilansir dari New Straits Times, Malindo Airlines harus memangkas lebih dari separuh tenaga kerjanya sebagai bagian dari langkah untuk mengurangi efek Covid-19 terhadap bisnis mereka. Maskapai berbiaya rendah memutuskan hanya mempertahankan sekitar 1.000 personel dari 3.200 tenaga kerjanya.

Bagi sebagian karyawan, tanggal 30 Oktober kemarin itu menjadi hari terakhir bekerja. Mereka kemudian membagikannya di twitter dan berbagi kenangan yang dimiliki dengan maskapai tersebut.

Pengguna twitter Hasvin Kaur Gill mencuit: “30 Oktober 2020. Terima kasih Malindo Air untuk kenangan terbaiknya. Menjadi satu-satunya wanita Punjabi wanita di bidang teknik pesawat di Malaysia, Itu sangat berarti. 5 tahun 4 bulan yang luar biasa”.

Agak berbeda, akun twitter @mizznwhen justru menyatakan ungkapan terimakasih sekaligus kepasrahannya. Dirinya berharap Malindo Air akan segera mendapatkan situasi terbaik untuk keluar dari krisis.

“TQ #Malindo Air untuk semua momen & kenangan indah. Sulit menerima kenyataan bahwa sebagian besar dari kita telah di-PHK. Semoga AllaH meringankan segalanya untuk semua awak maskapai,” ujarnya.

“ONCE A CREW, ALWAYS A CREW. Saya cc Bella, M08993 keluar. Selamat tinggal ODteam,” ujar pengguna bernama Bella.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson