Purwokerto, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak usah dikhawatirkan karena merupakan pesta demokrasi.

“Kalau masyarakat tidak cerdas, kita khawatir. Kalau masyarakat masih terbelakang, kita khawatir,” katanya usai menghadiri Dies Natalis Ke-53 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto di Graha Widyatama Unsoed Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/9).

Menurut dia, masyarakat Indonesia sekarang sudah cerdas sehingga pesta demokrasi akan dimanfaatkan dengan menyimak visi dan misi setiap pasangan calon kepala daerah.

Setelah mengetahui dan memahami visi-misinya, kata dia, akan menganalisis dan selanjutnya memilih dengan hati nurani.

“Jadi, kita berpesta, ‘ngapain’ harus ditakutin,” tegasnya.

Disinggung mengenai adanya mantan anggota TNI yang mencalonkan diri dalam pilkada, Panglima mengatakan TNI akan tetap bersikap netral.

Ia mengakui ada sejumlah anggota TNI yang mengajukan pengunduran diri karena maju dalam pilkada sehingga tidak hanya Mayor Agus Harimurti Yudhoyono yang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Ada beberapa (yang mencalonkan diri), saya belum menghitung. Ini kan masih proses ya,” katanya.

Menurut dia, pengunduran diri Mayor Agus Harimurti Yudhoyono sudah diproses.

Ia menegaskan bagi prajurit TNI yang telah mengundurkan diri untuk terjun ke dunia politik, tidak bisa kembali berkiprah di TNI jika kalah dalam pilkada.

Terkait kondisi keamanan DKI Jakarta menjelang pilkada, dia memastikan semuanya dalam keadaan aman.

“Kita lihat saja bagaimana strateginya. ‘Black campaign’, dulu dikhawatirkan namun sekarang masyarakat kita pintar kok, masa hanya diadu orang mau, kan bodoh sekali, mending cari makan. Jadi, jangan kita mengadu, jangan berandai-andai,” tegasnya.

Menurut dia, dalam pemilihan presiden yang melibatkan dua kubu besar, kondisi tetap aman.

“Saya optimistis aman, mudah-mudahan. Kita berdoa semua aman,” katanya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan