Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo (Jatnika/Aktual.com)

Kota Bandung, Aktual.com – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan semua pihak untuk mengkaji ulang wacana aksi damai pada 2 Desember mendatang. Aksi itu kabarnya sebagai lanjutan dari protes dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Menurutnya beberapa hal yang bisa berdampak negatif dari aksi tersebut. Terlebih, wacana adanya solat berjamaan jumat di jalan. Untuk melakukan solat jumat, dirinya lebih menyarankan dilakukan di temapat yang semestinya, sehingg tidak menggangu kepentingan orang banyak lainnya.

“Jadi yang kita larang itu salat di jalan. Sebagai umat beragama ada masjid, kemudian bayangkan kalau di jalan raya ada orang yang akan melahirkan, kemudian tidak bisa lewat. Kalau tidak tertolong siapa yang tanggungjawab,” kata Gatot di Universitas Padjadjaran (Unpad), Dipatiukur, Rabu (22/11).

Sebagai negara hukum, menurutnya Indonesia punya aturan main dalam menyampaikan pendapat. Menurutnya juga, sah-sah saja warga negara menyampaikan aspirasi dengan aksi massa, namun tetap harus dalam koridor yang tertib dan aman.

Kerusakan atau hal lain yang tidak diinginkan sangat bertentangan dengan semangat pahlawan yang memerdekakan negera ini. Mereka berjuang dengan kucuran keringat dan darah untuk kemerdekaan bersama, tanpa memilah milih suku, ras, agama.

“Indonesia ini adalah milikku dan milikmu juga. Indonesia adalah milik kita bersama. Maka aturan brsama yang kita patuhi. Jangan so-soan, pahlawan-pahlawan kita berjuang dengan keringat, tenaga, darah, dan nyawa. Jangan merasa ini punya satu kelompok, ini milik kita bersama,” tegasnya.

Laporan : Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby