Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan kitab suci Al-Quran merupakan tuntunan hidup bagi umat muslim, karena di dalamnya telah diatur mana yang haq dan mana yang bathil, serta mengajarkan kasih sayang bagi sesama umat manusia.

“Al-Quran juga mengajarkan kasih sayang terhadap alam semesta yang akan memudahkan umat muslim selamat dunia akhirat, karena semua aturan-aturan kehidupan ada di dalamnya,” kata Panglima TNI pada peringatan Nuzulul Quran 1438 Hijriyah, di Masjid Panglima Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/6).

Peringatan Nuzulul Quran mengambil tema “Jadikanlah Hikmah Nuzulul Quran 1438 Hijriyah Sebagai Sarana Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan, Kepedulian Serta Kebersamaan Prajurit TNI Dengan Masyarakat Guna Mewujudkan Prajurit Yang Kuat Hebat Profesional dan Dicintai Rakyat”.

Menurut dia, nuzulul Quran yang diperingati setiap tahun bukan sekedar peringatan saja, akan tetapi untuk mendalami makna Al Quran agar menjadi bekal bagi seluruh umat manusia untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pada kesempatan tersebut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kaum wanita khususnya para istri untuk selalu berbakti, sabar, patuh dan taat kepada suami. Jika seorang istri beriman benar-benar memperhatikan kewajibannya terhadap suami dan suami ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga.

“Allah dalam Al Quran menjanjikan surga kepada istri yang beriman dan taat dalam melaksanakan kewajiban kepada suaminya,” ucapnya.

Sementara itu KH Syarif Rahmat, dalam ceramahnya menyampaikan antara lain, kalau ingin hidup bahagia maka ada tiga yang harus diperhatikan, yaitu jangan makan barang haram, waspada orang lain, serta selalu berpedoman pada Al-Quran dan Hadist.

“Untuk menegakkan sebuah negara yang berdaulat, kita harus melibatkan semua komponen bangsa dan seorang pemimpin massa yang memiliki keramahan hati. Kenapa? Seperti peribahasa mengatakan seulas senyuman lebih mengenyangkan dari pada segelas minuman, bisa jadi satu ucapan lebih nikmat dibanding sejuta santapan dan sekedip pandangan bisa lebih menusuk dari pada semeja hidangan,” ujar Kiai Syarif Rahmat.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: