Yusril Ihza Mahendra

Jakarta, Aktual.com-Pengamat Tata Negara Yusril Ihza Mahendra berharap kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan bebas visa untuk pelancong asal Amerika Serikat (AS), langkah ini sebagai buntut insiden penolakan Panglima TNI masuk ke AS.

Upaya yang diambil pemerintah kata Yusril dengan kembali menerapkan asas resiprokal atau timbal-balik dalam kebijakan visa.

“Kalau mereka kasih bebas visa ya kita kasih juga. Kalau tak kasih kita tidak juga,” jelas dia di Mahkamah Konstitusi di Jakarta, Selasa (24/10).

Yusril mengaku jika dirinya terusik dengan kebijakan bebas visa yang diberikan pemerintah kepada puluhan negara, termasuk AS. Sebaliknya, pelancong asal Indonesia masih tetap mengajukan aplikasi visa jika hendak berkunjung ke negara-negara tersebut.

“Kita datang ke Kedubes Australia atau AS, antri di tepi jalan. Kadang-kadang merasa tak enak seolah-olah kita ini bukan warga terhormat di negeri kita sendiri,” sesal Tusril.

Yusril sendiri mengaku jika dirinya menganut asas resiprokal sejak menjadi Menteri Kehakiman di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Kala itu, ada 18 negara yang diberikan bebas visa ketika berkunjung ke Tanah Air.

Sebelumnya diberitakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo batal terbang ke AS, Sabtu (21/10), hanya beberapa saat jelang lepas landas demgan memakai Maskapai Emirates pukul 17.50 WIB. Padahal, Panglima TNI sudah mendapatkan visa dan berada di Bandara Soetta Tangerang.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs