Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah) berjabat tangan komando dengan Komandan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kanan) dan Mayjen TNI Andika Perkasa (kiri) usai Upacara Serah Terima Jabatan di Markas Komando Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (25/5). Brigjen TNI (Mar) Bambang Suswantono yang sebelumnya menjabat Wakil Komandan Paspampres menggantikan Mayjen TNI Andika Perkasa yang selanjutnya akan menjabat dan bertugas sebagai Panglima Kodam XII/Tanjung Pura. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16.

Magelang, Aktual.com – Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melantik sebanyak 166 perwira prajurit karier TNI khusus tenaga kesehatan 2016, dalam upacara prasetya perwira di Stadion Sapta Marga kompleks Akademi Militer Magelang, Jumat (23/12).

Sejumlah perwira yang dilantik tersebut terdiri atas 121 orang matra Darat, 14 orang matra Laut dan 21 orang matra Udara. Berdasarkan jenis kelamin, mereka terdiri atas 123 pria dan 43 perempuan.

Para lulusan dokter dan apoteker tersebut, dilantik menjadi perwira prajurit karier TNI setelah menempuh pendidikan di Akmil selama lima bulan. Lulusan terbaik Matra Darat Dony Nurcahyo, Matra Laut Nabila Sindami, dan Matra Udara Hendry Barka Pangidoan.

Panglima dalam amanatnya menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan kepada tiga perwira siswa dari masing-masing matra yang telah mendapat predikat lulus terbaik. Pihaknya meminta agar selalu mempertahankan prestasi kemudian mengimplementasikan pada penugasan di lapangan.

Dia menuturkan upacara prasetya perwira ini menjadi pintu gerbang bagi perwira yang baru dilantik untuk melangkah kejenjang karier yang lebih tinggi dan lebih profesional. Untuk itu masih memerlukan kerja keras, semangat serta motivasi yang tinggi sehingga nantinya benar-benar profesional dan siap dalam melaksanakan setiap tugas dari negara.

“Apa yang diraih saat ini, merupakan langkah awal demi pengabdian panjang perwira kepada bangsa dan negara melalui TNI,” katanya.

Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan profesionalisme sebagai prajurit karier, katanya mereka dituntut selalu belajar dan berlatih guna meningkatkan kapabilitas, integritas, pengetahuan dan wawasan serta kesemaptaan jasmani yang prima.

“Saya berharap jadikan prasetya perwira ini sebagai momentum untuk lebih meningkatkan motivasi, dedikasi disertai disiplin dan ketentuan hati sebagai prajurit karier TNI dalam pengabdian kepada bangsa serta negara seperti yang ditunjukkan selama ini dalam proses mengikuti pendidikan,” ujarnya.

Dia mengatakan mulai saat ini para perwira menyandang dua predikat yang tidak dapat bisa dipisahkan yaitu sebagai perwira sekaligus prajurit karier TNI.

Dalam kapasitasnya sebagai perwira, mereka yang baru dilantik terikat pada kode etik perwira yaitu budi, bakti, wira utama yang merupakan perwujudan tekad pengabdian dari nilai moral yang harus dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan keprajuritan.

Selain itu, katanya masih ada sapta marga dan sumpah prajurit serta delapan wajib TNI yang harus senantiasa secara niat utuh diimplementasikan dalam diri setiap perwira dalam sikap dan perilaku sehari-hari.

“Sebagai prajurit karier pegang terus sifat kesatria dalam meraih karier setinggi mungkin ketika integritas profesionalisme, disiplin, loyalitas, moral, dan etika sebagai tolak ukur dalam mencapai sukses untuk mencapai berkarier yang tinggi sebagai prajurit pejuang, menjadi salah satu pilar penyangga harkat dan martabat insan prajurit TNI.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu