Alat berat dioperasikan untuk mengeruk sampah dan limbah di aliran Sungai Citepus yang bermuara di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/3). Berdasarkan data Pemerintah Jawa Barat, setiap tahun diperkirakan sekitar 8.000 ton sampah mengotori Sungai Citarum dan daerah alirannya seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citepus di Kota Bandung. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/kye/16

Bandung, Aktual.com – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan saat ini proses pembersihan Sungai Citarum sudah mencapai 40 persen dan tersisa tahap-tahap lainnya hingga air bisa jernih.

“Sekarang dibersihkan dulu (dari sampah), baru selanjutnya penjernihan, nanti mudah-mudahan akan balik lagi seperti Citarum jaman nenek moyang kita dulu,” kata Hadi di sektor 7 bantaran Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/9).

Menurutnya Sungai Citarum kini menjadi sorotan karena tergolong sungai yang sangat kotor. Namun seiring proses pembersihan ia berharap Citarum dapat berangsur pulih dan bisa menjadi daya tarik wisata.

“Semoga Citarum bisa dijadikan tempat wisata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan bisa menginformasikan ke luar (negeri) apa yang dikatakan dunia bahwa Citarum itu kotor, sekarang menjadi Citarum yang bersih,” kata dia.

Hingga kini menurutnya masih ada industri bandel yang kerap membuang limbah ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Untuk itu, kata dia, pihaknya berupaya melakukan tindakan hukum.

“Ya kira-kira enam tahun kemudian akan bersih, ini yang direncanakan enam tahun melalui beberapa tahap,” katanya.

Selain itu, dalam proses pembersihan, kata dia, pihak Satgas Citarum Harum juga mengeruk bibir sungai hingga menjadi lebar. Menurutnya hal itu juga akan berpengaruh positif dalam upaya menangkal potensi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung.

“Kalau kita lihat (sungai) kan sudah lebar, musim kemarau kita ngeruk, ketika musim hujan air melimpah akan aman,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan