Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

Jakarta, Aktual.com – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pembacaan puisi yang di Rapimnas Golkar dan dihadapan para kepala daerah adalah untuk mengingatkan serta mengantisipasi adanya serbuan imigran ke Indonesia.

Demikian disampaikannya usai menjadi narasumber dalam acara ‘Pembekalan Kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2017, di Gedung F BPSDM, Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (24/5).

“Yang sampaikan adalah saya ingatkan bahwa sekarang ini yang paling berbahaya antara lain adalah imigrasi. Itu bukan (sekedar) pengungsian, mereka yang dikatakan kompetisi ini adalah kompetisi antar negara, sekarang sudah meningkat menjadi antar manusia,” kata Gatot.

“Manusia tidak kenal batas dia mencari tempat yang lebih menjanjikan, dan ini tahun 2050 diperkirakan 480 juta orang mengungsi,” tambahnya.

Dikatakan jenderal bintang empat itu, beberapa negara besar justru sudah mrngambil langkah antisipasi terhadap serbuan pengungsi, seperti halnya Amerika Serikat, Inggris, bahkan Australia.

“Terlebih, ada pemanasan global, di sebagaian negara orang ga bisa hidup di sana lagi. Dan Tahun 2020 ada 60 juta orang dari sana saja, dan presiden Trump sudah menutup dari Amerika Selatan ke Utara, kemudian Uni Eropa, PM inggris, Australia juga menutup pengungsian,” ujar dia.

Dampaknya dari serbuan imigrasi itu, sambung dia, akan bernasib sama dengan yang terjadi puluhan tahun lalu terhadap suku-suku asli, seperti Suku Indian di Amerika, Aborigin di Australia yang hampir punah.

“Apabila kita tidak waspada bisa seperti ‘Jaka’ tadi saya puisikan karena ini adalah contoh, di Singapura dulu itu Melayu sekarang jadi Singapura. Jadi si Jaka itu apabila kita tidak waspada anakmu juga bisa jadi Jaka karena bukan orang-orang Indonesia lagi,” pungkasnya.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid