“Sebagai Panglima TNI, saya ingatkan, yang membunuh Jenderal Mallaby bukan TNI, yang membunuh itu santri. Yang menurunkan bendera (Belanda) di Hotel Orange juga santri, bukan TNI,” ujar pria kelahiran 1960 ini.

Karena itu, menurut Gatot, tema HUT ke-72 TNI kali ini adalah ‘Bersama Rakyat, TNI Kuat’, karena memang sejarah telah membuktikan jika rakyat, khususnya santri, turut membantu militer dalam mempertahankan kemerdekaan.

Dalam rangkaian HUT TNI ke-72, TNI sendiri melakukan ziarah ke makam pahlawan yang ada di Jawa Timur, di antaranya adalah Ir Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Blitar, pada Senin (18/9) kemarin. Selain ziarah ke makam salah satu Program kemerdekaan RI ini, Gatot juga ziarah ke makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Tradisi ziarah ini sudah memasuki tahun ke-2 yang dijalani Jenderal Gatot setiap kali peringatan HUT TNI. Dalam kunjungan ziarah tersebut, Jenderal Gatot didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

“Kami mentradisikan ziarah ke makam para mantan presiden Republik Indonesia yang merupakan Panglima Tertinggi TNI dan juga Jenderal Soedirman. Kita juga berdoa agar beliau semua menjadi pahlawan dan syuhada,” jelasnya.

Kehadiran Panglima TNI dan seluruh jajaran Pangkotama disambut oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz dan Ketua Majelis Keluarga Tebuireng KH. Mohammad Hasyim Karim. Tampak hadir juga adik kandung Gus Dur Hj. Lily Wahid dan seluruh keluarga besar Pesantren Tebuireng.

Teuku Wildan A

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu