Jakarta, Aktual.com – Panitia Seleksi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) minta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri komitmen dengan janjinya untuk tidak mengkriminalisasi pimpinan lembaga antirasuah mendatang.
Disampaikan Anggota Pansel Capim KPK, Yenti Ganarsih, Bareskrim harus menjaga komitmen tersebut sebab sudah menyatakan kalau rekam jejak para calon nakhoda KPK itu sudah bersih dan jelas.
“Bahwa yang utama (capim KPK) ‘clean’ tidak pernah tersangka, tapi bisa saja kriminalisasi terjadi. Siapa tahu rekayasa kasus, semua bisa melakukan kesalahan, siapapun. Di polisi ini harus ‘clear’ betul,” ujar Yenti, usai bertemu Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso, di Jakarta, Jumat (31/7).
Pernyataan itu dilontarkan Yenti menanggapi janji KaBareskrim untuk tidak akan memproses jika dalam perjalanannya pimpinan KPK yang sudah ditelusuri rekam jejaknya itu di kemudian hari terkena kasus pidana.
Sebelumnya, Budi Waseso yang akrab disapa Buwas itu memang mengatakan Bareskrim bakal menelusuri rekam jejak capim lembaga antirasuah secara mendalam.
Penelusuran Bareskrim terhadap 48 capim KPK dilakukan mulai dari tempat kelahiran, pekerjaan dan lainnya. Tak hanya itu, kemungkinan catatan pidana dari mulai Polres hingga Polsek juga bakal ditelusuri.
Kata Buwas, penelusuran rekam jejak tidak hanya dilakukan Bareskrim. Namun juga melibatkan instansi lain, termasuk masyarakat. Bila semua pihak yang dilibatkan kemudian menyatakan sudah bersih, maka itulah jaminan bagi capim KPK tersebut.
Karena itu, jika kelak setelah terpilih ada capim yang tersangkut kasus pidana, Bareskrim janji bakal enggan memproses, atau minimal ditangguhkan kasusnya.
Artikel ini ditulis oleh: