Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Panita Seleksi Komisioner KPU-Bawaslu Ramlan Surbakti menyatakan hasil seleksi calon Komisioner KPU-Bawaslu periode 2017-2022 kualitasnya lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Alasannya, proses seleksi berlangsung lebih selektif.

“Seleksi saat ini dilakukan dua kali tes kesehatan dan tes psikologi, proses kali ini lebih baik dibandingkan yang lalu,” ujar Ramlan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, (30/3).

Ia mengatakan, dulu Komisi II DPR pernah memprotes yang mendaftar tidak ada dari daerah timur namun sekarang yang mendaftar hampir merata dan kualitasnya juga lebih baik.

Ramlan juga menjelaskan ada beberapa tahapan untuk menyeleksi calon komisioner KPU-Bawaslu, seperti seleksi administrasi, tes psikologi, uji kompetensi tertulis, wawancara, hingga tes kesehatan.

Menurut dia, dalam tahapan tes integritas pribadi melalui tes psikologi yang di dalamnya ditanyakan bukan hanya soal identitas tapi juga pengalaman, serta bidang keilmuan yang menunjang informasi dan komunikasi, rekam jejak dari masing-masing calon.

“Soal integritas ada pengaduan dari masyarakat, mereka mengklarifikasi aduan yang masuk. Tes kesehatan ada beberapa tahap, tahap kedua lebih rinci karena ada tes psikologi juga tes dilalukan di RSPAD Gatot Soebroto,” jelas dia.

Ramlan mengungkapkan, dari proses seleksi awal yaitu dalam seleksi administrasi ada 19 orang yang tidak lulus.

“Ada 326 orang melamar jadi KPU dan ada 209 orang melamar jadi Bawaslu jumlah seluruhnya 565 orang,” ungkap Ramlan.

Pada tahap ketiga, untuk calon KPU direncanakan 28 orang saja, tapi karena kemampuan peserta melebihi ditambahkan menjadi 36 orang. Sementara untuk calon komisioner Bawaslu direncanakan hanya 20 orang yang masuk tes tahap 3 namun karena kemampuan peserta melebihi ditambahkan menjadi 22 orang.

“Dari seleksi tahap tiga ada 14 calon komisioner KPU dan 10 calon komisioner Bawaslu yang disampaikan ke Presiden,” pungkasnya.

Pansel KPU-Bawaslu yang hadir adalah Wakil Ketua Pansel Ramlan Subakti, Sekretaris Pansel Soedarmo, Harjono, Valina, Betti Alisjahbana, Nicolas TB Harjanto dan Komaruddin Hidayat.

(Nailin Insa)

Artikel ini ditulis oleh: