Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo telah membentuk Tim Panitia Seleksi (Tim Pansel) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melalui Keppres No 98/P Tahun 2016 ter tanggal 2 September 2016. Dari 11 nama Tim Pansel, 4 orang diantaranya disinyalir menjadi Tim Sukses Jokowi.

Mereka adalah Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Saldi Isra, Guru Besa Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk, eks hakim mahkamah konstitusi Hardjono dan eks Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat.

“Kami menghargai dan menghormati hak presiden dalam menentukan Tim Pansel KPU/Bawaslu, namun tetap saja mereka harus dikritisi kinerjanya dalam memilih komisioner KPU dan Bawaslu ke depan,” terang Wasekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, di Jakarta, Kamis (8/9).

Diungkapkan, Saldi Isra yang diketahui ditunjuk sebagai ketua Tim Pansel misalnya disebut-sebut sebagai penyusun visi dan misi Jokowi di bidang hukum. Namanya bahkan digadang-gadang menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada awal pembentukan Kabinet Kerja.

“Sekarang beliau (Saldi Isra) diketahui sudah diberi kue sebagai komisaris utama Semen Padang,” ujar Andre.

Kedua Komaruddin Hidayat yang sering berkoordinasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar. Pada saat menjabat sebagai Rektor UIN Jakarta, ia pernah mengancam memberhentikan mahasiswanya yang mendukung Prabowo Subianto.

Selanjutnya ada Hamdi Muluk. Menurut Andre, meski tidak terlibat langsung dalam timses, namun dalam berbagai kesempatan paling vokal menyuarakan keterpilihan Jokowi. Yakni dengan menyatakan bahwa Jokowi sebagai calon presiden paling pantas.

“Waktu Jokowi jadi Gubernur Jakarta, dia aktif bangun opini. Sekarang juga aktif menggalang opini bahwa Ahok paling layak memimpin Jakarta. Mereka-mereka ini sebelumnya kan jelas-jelas terindikasi terlibat dalam politik praktis,” tuturnya.

Terakhir adalah Hardjono. Eks hakim konstitusi itu meski tidak terlibat langsung dalam timses Jokowi namun aktif menggalang dukungan. Ia juga aktif di posko pemenangan Cemara.

Andre mengajak seluruh elemen masyarakat, baik partai politik, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan elemen lainnya harus bersama-sama mengawal Tim Pansel KPU/Bawaslu. Sebab hasil dari Tim Pansel adalah penyelenggara pemilu yang nantinya menentukan arah kepemimpinan nasional.

“Kami berharap yang terpilih menjadi Tim Pansel bisa menjaga integritas, independen, mengedepankan keilmuan mereka dan bersifat netral. Ingat loh, kualitas Pemilu 2019 sangat ditentukan Tim Pansel KPU/Bawaslu,” tambahnya.

“Selamat bekerja untuk Tim Pansel, semoga amanah yang diberikan dijalankan dengan baik dan penuh tanggungjawab,” demikian Andre.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby