Kapal pandu melintas di depan unit Ship to Shore (STS) Crane yang baru ditempatkan di Terminal Nilam Pelindo III, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/10). Pelindo III menambahkan dua unit crane untuk peningkatan pelayanan produktivitas dan mendukung upaya memperlancar arus barang secara efektif dan efisien. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II diminta untuk lebih fokus dalam menentukan obyek dalam melakukan investigasi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf.

“Pansus Harus fokus terkait dengan hal yang dicari,” ujarnya di Gedung Parlemen, Kamis (22/10).

Saat ini, menurutnya, permohonan pelacakan yang disampaikan kepada PPATK masih belum terarah. “Pansus harus menentukan arahnya dulu, mobile crane, crane, atau jenis crane yang lain. Baru menentukan rekening mana yang harus dilacak.”

Selain itu, paparnya, pansus harus menyederhanakan permohonan pelacakan pada 30 lebih nama individu dan sekitar 20 perusahaan yang sudah dikirim beberapa waktu lalu. “Kalau terlalu banyak dan tidak fokus, justru akan memakan waktu.”

Permintaan agar lebih fokus itu juga untuk menghindari kesamaan pelacakan rekening yang diminta KPK dan Polri. Pada 2014, tuturnya, KPK sudah pernah meminta pelacakan untuk dugaan kasus pengandaan crane, bukan mobile crane. Pada 2015, Bareskrim juga perbah meminta pelacakan sejumlah rekening terkait mobile crane.

Artikel ini ditulis oleh: