Jakarta, Aktual.com – Paniti Khusus (Pansus) angket Pelindo II menyesalkan sikap direksi Pelindo II yang terlalu memprioritaskan global bond. Ketua Pansus Pelindo II, Rieke Diah Pitaloka menyayangkan demi membayar hutang global bond, Pelindo II tabrak aturan dan undang-undang.
Dalam rapat Pansus Pelindo II di DPR, ia mengaku tidak percaya -proyek yang masih dalam studi kelayakan usaha atau pra feasibility study mampu mendatangkan investasi besar dalam bentuk global bond.
“Saya heran proyek-proyek masih dalam pra FS tapi bisa tarik global bond yang sangat besar. Siapa sebetulnya investor global bond?” tutur Rieke dalam rapat Pansus Pelindo II di Jakarta, Kamis, (23/3).
Dia mengatakan seharusnya dalam menyusun proyek-proyek dengan penarikan global bond yang besar, harus dilakukan secara cermat dan hati-hati serta disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerugian BUMN sebagai perpanjangan negara.
“(Global bond) Ini ditarik seperti tanpa rencana dan kebutuhan. Tidak bisa Pelindo II hanya berharap proyek dapat berjalan. Memang Singapura semudah itu memberikan pasar transitnya? Ini kan tidak masuk akal,” tegas Rieke.
Rieke sendiri mengaku Pansus Pelindo II sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan terkait keganjilan penarikan Global Bond Pelindo II.
“Kami sudah menyampaikan (global bond). Mereka akan mengevaluasi segera agar kerugian negara dapat dihindari,” kata Rieke.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid