Abdullah mengatakan keputusan AS lima bulan lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah melemahkan pilar perdamaian dan memperdalam keputusasaan yang mengarah ke kekerasan.

Presiden Iran Hassan Rouhani meminta negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan mereka dengan rezim Zionis (Israel) dan juga untuk merevisi hubungan perdagangan dan ekonomi mereka dengan Amerika.

Seorang tokoh populis dengan akar dalam Islam politik, Erdogan telah menyebut Israel sebagai “negara teroris”.

“Anak-anak dari mereka yang menjadi sasaran berbagai siksaan di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II, sekarang menyerang orang-orang Palestina dengan metode yang akan membuat Nazi merasa malu,” kata Erdogan pada Jumat tidak lama setelah berpidato di depan ribuan orang untuk mendukung Palestina.

PBB harus mengirim “pasukan perdamaian internasional kepada rakyat Palestina, yang kehilangan anak-anak mereka untuk teror Israel setiap hari,” kata Erdogan, membandingkan pengerahan yang diusulkan kepada pasukan pemelihara perdamaian yang dikirim ke Bosnia dan Kosovo pada 1990-an.

Kekerasan di Gaza menyebabkan Turki dan Israel mengusir diplomat senior masing-masing minggu ini. Erdogan juga telah saling menyerang dengan kata-kata di “Twitter” dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Meski begitu, Israel adalah pasar ke-10 terbesar untuk ekspor Turki pada 2017, membeli sekitar 3,4 miliar dolar untuk barang-barang, menurut statistik IMF.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby