Jakarta, Aktual.com — Alzheimer merupakan jenis penyakit yang ditandai dengan melemahnya daya ingat hingga timbulnya gangguan otak dalam melakukan pencernaan, penalaran, dan juga berbahasa. Saat ini, para peneliti di seluruh dunia berupaya untuk menemukan cara mengobati penyakit Alzheimer tersebut.
Ternyata penantian tersebut membuahkan hasil. Tim peneliti dari University of Southampton menunjukan, berupa penelitian dalam menghambat produksi sel kekebalan baru pada otak. Seperti, masalah ingatan seperti yang terjadi dalam penyakit Alzheimer bisa berkurang. Pernyataan tersebut diperkuat bahwa radang otaklah yang menjadi penyebab timbulnya penyakit tersebut.
Demikian dilansir dalam laman HuffingtonPost, bahwa temuan itu diperoleh setelah para ilmuwan mendapati bahwa obat yang digunakan untuk menghambat produksi sel microglia pada otak tikus memiliki efek positif. Pakar mengatakan bahwa hasilnya menggembirakan dan bisa mengarah terhadap pengobatan baru.
Dr Diego Gomez-Nicola, peneliti utama laporan tersebut dari Universitas itu mengatakan, “Temuan ini adalah bukti terdekat yang bisa kami tunjukkan bahwa inilah cara aktif dalam perkembangan penyakit Alzheimer. Langkah berikutnya adalah bekerja dengan partner di industri untuk mencari obat yang aman dan tepat untuk diuji dan melihat apakah sukses untuk manusia.”
Ia kembali mengatakan, bahwa tikus yang diberi obat untuk menghambat reseptor – disebut CSF1R – yang menyebabkan peningkatan microglia di otak, terdapat lebih sedikit masalah ingatan dan perilaku dalam penelitian. Obat itu juga menghambat hilangnya poin komunikasi antara sel saraf di otak yang biasanya terjadi pada orang-orang dengan riwayat Alzheimer.
Selain Dr.Gomez, peneliti lainnya seperti Dr Doug Brown, Direktur penelitian Alzheimer’s Society juga mengatakan hal serupa. Bahwa, ini penemuan yang menjanjikan.
“Penelitian ini ‘menjanjikan’. Dengan populasi yang menua dan tak ada obat kepikunan baru dalam satu dekade terakhir, kebutuhan untuk menemukan obat atau perawatan yang bisa memperlambat atau menghentikan laju penyakit ini sangat tinggi,” papar ia menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: