Jakarta, Aktual.com – Para sopir truk yang mengadu ke Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5), terkait pungli dan premanisme, mengaku sudah sering melapor ke pihak kepolisian, namun laporan tersebut tidak pernah ditanggapi.
“Selama ini kita bingung, dengan adanya pungli dan premanisme, bingung laporannya ke mana. Polsek, Polres, hanya laporan saja, tapi tindak lanjutanya tidak ada,” kata salah seorang sopir truk Agus Yuda usai melapor ke Presiden Jokowi di Istana Negara.
Para sopir truk, kata Agus, meminta kepada pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat menyalurkan barang.
“Intinya kami semua angkutan barang, meminta kepada pemerintah, berikan rasa aman dan nyaman saat mendistribusikan barang, karena kami driver ini sebagai tulang punggung pemerintah. Tanpa kami pendistribusian tidak sampai masyarakat,” kata Agus.
Agus yang berjalan kaki dari Jawa Timur ke Jakarta untuk melapor ke Presiden Jokowi, mengatakan bahwa, presiden akan menindaklanjuti laporan para sopir truk.
“Segera ditindaklanjuti, saat ini dikoordinasikan dengan yang bersangkutan Dishub dan Polri,” ujar Agus.
Agus pun menceritakan alasan berjalan kaki selama 26 hari dari Jawa Timur untuk bertemu Jokowi.
“Saya melakukan jalan kaki itu bukan hanya mencari sensasi saja, tapi ada maksud dan tujuannya. Harapannya khususnya transportasi angkutan darat bisa sehat,” jelasnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: