Apalagi, katanya, kegiatan MTQ ke-37 tingkat provinsi direncanakan berlangsung di Kota Pariaman, sehingga butuh persiapan maksimal di segala aspek terutama SDM.
Selain itu, terdapat pula kegiatan keagamaan lain di antaranya Gerakan Magrib Mengaji, Gerakan Subuh Mubarakah serta berbagai lomba bernuansa islami.
“Melalui kegiatan-kegiatan itu diharapkan dapat membentuk karakter masyarakat yang berbudi pekerti serta dapat membentengi diri dari perbuatan melanggar norma,” ujar dia.
Sementara itu, terkait pelaksanaan lomba Tahfidz Al-Quran, Sekretaris Camat Pariaman Timur, Syamsuardi mengatakan lomba itu diikuti 80 santriwan dan santriwati Tahfidz Tilawah yang telah dilatih di Kecamatan Pariaman Timur.
“Mereka telah dilatih sejak 4 Maret 2017 sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan cara mengikuti lomba,” sebutnya.
Para anak didik itu, kata dia merupakan generasi yang akan memimpin di masa mendatang sehingga perlu diajarkan sejak dini untuk menjadi Tahfidz dan Tahfidzah, Qori dan Qoriah agar terbentuk kepribadian yang berkarakter islami.
Pada MTQ ke-35 di Kabupaten Pasaman Barat, Kota Pariaman menduduki peringkat ke-19 dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Sedangkan MTQ ke-36 di Kota Sawahlunto, peringkat daerah itu naik menjadi 10.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: