Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia Perwakilan Bali memperkirakan perkembangan dunia kepariwisataan yang masih menggeliat di daerah ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi setempat pada triwulan ketiga 2015.

“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada Triwulan III pada tahun ini sekitar 5,62-6,62 persen (yoy), kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar,” Rabu (9/9).

Sesuai dengan perkembangan terakhir dari sisi penawaran, kata Dewi Setyowati, peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.

Di samping peningkatan kinerja industri pariwisata, lanjut dia, lapangan usaha pendukung industri pariwisata lainnya, salah satunya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, juga usaha konstruksi berpotensi mengalami peningkatan dengan realisasi proyek pemerintah pada Semester II 2015.

Dewi dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali menyebutkan risiko perlambatan perekonomian pada Triwulan III 2015 masih membayangi meskipun terdapat perkiraan panen padi dari sawah petani di daerah ini di akhir triwulan tersebut.

Menurut dia, lapangan usaha pertanian masih dibayangi oleh risiko kemarau panjang dan potensi El Nino. Kemarau panjang tersebut, terutama berdampak pada subkategori tanaman bahan makanan (tabama) yang dikhawatirkan akan adanya gagal panen padi.

Dari sisi permintaan, kata Dewi, peningkatan pertumbuhan pada Triwulan III 2015 diperkirakan didorong oleh komponen konsumsi, baik dari sisi konsumsi pemerintah maupun konsumsi swasta, di samping dengan adanya persiapan pelaksanaan pilkada di akhir tahun 2015.

Selain itu, dari sisi neraca perdagangan Provinsi Bali dipekirakan akan membaik.

Kinerja ekspor diperkirakan akan mengalami peningkatan didorong oleh potensi peningkatan permintaan global pada Semester II 2015 serta peningkatan ekspor jasa yang berasal dari industri pariwisata.

Perkiraan peningkatan pertumbuhan ekspor tersebut diiringi oleh perlambatan impor seiring dengan berlanjutnya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2015 sejalan dengan hasil survei kegiatan dunia usaha yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan saldo bersih tertimbang kegiatan usaha mencapai 10,52 persen pada Triwulan II 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka