Jakarta, Aktual.co — Penerapan parkir meter yang dilakukan Pemprov DKI tidak hanya berdampak pada penertiban parkir liar saja, namun juga menambah pendapatan daerah.

Menurut Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, setelah parkir meter diterapkan, pendapatan daerah melonjak drastis.

“Jalan Sabang dulunya setoran Rp500 ribu sehari. Sekarang mencapai Rp15 Juta, ke depan prediksi Rp20 juta sehari. Jalan Boulevard Kelapa Gading jika sudah dipasang, diprediksi sehari Rp8 juta sampai Rp150 juta sehari,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/11).

Pemprov DKI berniat untuk memperluas penerapan parkir meter di lima wilayah Jakarta pada Desember mendatang, yaitu Jalan Juanda di Jakarta Pusat, Jalan Boulevard Kelapa Gading di Jakarta Utara, Jalan Pintu Kecil di Jakarta Barat, Jalan Falatehan di Jakarta Selatan, dan Jalan Balai Pustaka di Jakarta Timur.

Kelima titik lokasi tersebut dianggap sebagai kawasan yang tingkat permintaan parkirnya tinggi dan sering terlihat kesemrawutan akibat banyak kendaraan yang parkir secara liar.

Pemprov DKI juga berniat untuk menguji coba alat parkir meter selama tiga tahun. jika di lima wilayah tadi terbilang sukses, maka Pemprov DKI akan memperluas perkir meter ke 400 titik lokasi yang sudah disasar.

“Kita akan libatkan juga pihak swasta yang ingin berinvestasi dengan sistem bagi hasil, 30 persen untuk Pemda 70 persen untuk pengelola. Tapi, syaratnya petugas parkir ditanggung oleh mereka dan digaji dua kali UMP,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: