Jakarta, Aktual.com — Deklarasi untuk melawan kebencian serta mengutamakan perdamaian dan keadilan dikeluarkan oleh Parlemen Keagamaan Dunia, Minggu (18/10). Deklarasi yang diikuti oleh beberapa negara itu bertajuk ‘War, Violence and Hate Speech’.

Peraih Nobel perdamaian 1976 lalu, Mairead Maguire mengungkapkan dalam pidatonya, bahwa ia datang ke sana, membawa agama dan keyakinannya dengan perbedaan dari seluruh belahan dunia untuk mewujudkan perdamaian.

“Perdamaian bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan,” demikian kata Maguire.

“Setiap orang ingin kedamaian di dalam hati mereka, keluarga mereka, komunitas mereka. Mereka ingin cukup untuk makan, mereka ingin rumah yang layak, mereka ingin keamanan dan mereka ingin kebebasan dalam berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka percayai,” urainya menjelaskan.

“Kita harus menyadari bahwa kita adalah manusia, kita memiliki sisi kemanusiaan yang sama.”

Di kesempatan yang berbeda, Sarjana Islam terkenal dengan karya intelektualnya, Dr. Tariq Ramadan mengatakan, bahwa perdamaian merupakan masalah serius yang harus diwujudkan.

“ketika kita berbicara tentang perdamaian, dibutuhkan usaha,” katanya.

“Yang paling penting adalah komitmen dari setiap orang, untuk menganggap masalah perdamaian adalah hal serius, yang berarti semua kondisi perdamaian harus dilestarikan serta dilindungi dan ini butuh perjuangan,” kata ia menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: