Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) mengaku kesulitan mempersatukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy (Rommy).

Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisam mengatakan kedua kubu sudah berbeda pandangan dan memilih untuk berjalan dengan pemahaman masing-masing.

“Sehingga ini agak menyulitkan,” kata Usamah Hisam usai Mukernas Parmusi di Gedung, di Gedung Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jumat (4/9).

Parmusi pun mengimbau kubu Djan Faridz maupun kubu Romahurmuziy (Rommy) bersatu.

“Parmusi yang dulu ikut melahirkan PPP tahun 1973, mengimbau kedua kubu bersatu demi kepentingan umat, jangan terus menerus pecah dua,” ungkap Usamah.

Menurutnya, harus ada satu pihak yang legowo. Sehingga, kedua kubu disarankan tidak saling adu kuat. “Karena kalau tidak, jangan menyesal jika umat meninggalkan,” ucapnya.

Parmusi, lanjut dia, bersikap netral dalam dualisme kepemimpinan PPP. “Kita mengimbau mereka duduk bersama, duduk bersama aja kan enggak, agar dapat win-win solution, yang penting selamatkan partainya terlebih dulu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: