Lhokseumawe, Aktual.com – Pengurus Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) mengancam akan menarik diri terhadap bantuan penanganan pengungsi Rohingya di Blang Adoe, Kabupaten Aceh Utara, apabila penanganan imigran tersebut bukan dilakukan pemerintah.

Manager Program Save Help Rohingya Parmusi, Romi Amrizal,  mengatakan pihaknya beralasan, tidak mungkin meneruskan penanganan pengungsi Rohingya, apabila manajemen penanganan pengungsi dilakukan oleh lembaga pelaksana non pemerintah.

“Ini salah satu alasan kami ingin menarik diri terhadap bantuan penanganan pengungsi Rohingya di Aceh Utara, apabila manajemen penanganannya tidak dipegang oleh pemerintah daerah ataupun pihak Imigrasi,” ucap Romy di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (20/8).

Ia menambahkan, Parmusi bukanlah lembaga donor, akan tetapi lembaga pelaksana terhadap hal-hal yang diperlukan dalam penanganan keadaan tertentu, sehingga tidak mungkin, Parmusi membantu lembaga pelaksana lainnya.

Awalnya, untuk penanganan pengungsi Rohingya di Aceh Utara, Parmusi telah melakukan program pendidikan bagi anak-anak dan ke depan berencana akan menangani masalah pemberdayaan perempuan dan juga melanjutkan pendidikan bagi anak-anak etnis Rohingya di kamp penampungan Aceh Utara.

Dikatakan, dananya telah terkumpul dari berbagai sumber yang rela membantu, baik donatur dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Namun, karena manajemen penanganan pengungsi Rohingya di Aceh Utara saat ini bukan berada di tangan pemerintah daerah ataupun pihak leading sektor yang khusus menangani masalah pengungsi imigran tersebut,” katanya.

Ia menyatakan, pihaknya akan menarik diri dan akan mengalihkan ke kamp pengungsi imigran lainnya di Aceh.

Artikel ini ditulis oleh: