Banda Aceh, Aktual.co — Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) mengecam kejadian yang terjadi di Kecamatan Nisam, Aceh Utara dua hari yang lalu yang menewaskan dua intel TNI dari Kodim 0103 Aceh Utara,Sertu Indrawan dan Serda Indrawan. Selain itu, kecamatan yang sama ditujukan terhadap pelaku penculikan Mahmudsyah alias Ayah Mud, Mantan Panglima Muda Komite Peralihan Aceh (KPA) Daerah II Wilayah Pase Aceh Utara yang juga kader Partai Aceh.
“Partai Aceh sangat mengecam kejadian ini, karena bisa terganggunya stabilitas keamanan dan kenyamanan serta ketertiban masyarakat. Apalagi situasi perdamaian Aceh semakin matang dan seharusnya peristiwa kekerasan seperti ini tidak boleh terjadi lagi di Aceh terhadap siapapun dan di mana pun,” ujar Juru Bicara Partai Aceh, Suadi Sulaiman Laweung, kepada Aktual.co, Kamis (25/3).
Selain itu, pihaknya mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa kekerasan di Aceh.
“Kita juga mendesak agar polisi menangkap siapa pun pelaku dibalik peristiwa kekerasan  itu,” ujarnya.
Kepada seluruh masyarakat Aceh sambung Suadi, pihaknya menghimbau agar selalu waspada terhadap gerakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin kembali menyeret Aceh ke dalam konflik kekerasan.
“Jangan ragu segera lapor ke aparat keamanan jika menemukan orang yang mencurigakan,” terangnya.
Dia juga ikut berduka cita dan belangsungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga besar TNI yaitu dua anggota Kodim Aceh Utara, semoga almarhum mendapatkan tempat yang sangat layak di sisi Allah swt dan kepada keluarga yang ditinggalkan supaya tetap tabah dan sabar.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota Intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.
Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.

Artikel ini ditulis oleh: